Minggu, 07 Juni 2015

Caca dan Dodo

Pada suatu hari hiduplah seorang anak yang bernama dodo, dodo merupakan anak tunggal, dodo juga selalu betah dirumah, setelah pulang sekolah dia tidak pernah keluar rumah untuk bermain bersama teman semua, atau sekedar menghirup udara segar. Sehari-hari yang ia lakukan hanyalah menonton tv, bermain game atau sekedar bermain gitar dirumahnya. Tapi suatu hari ada sebuah keluarga yang pindah kedepan rumah dodo, seorang bapak berkumis, ibu yang punya suami berkumis dan anak perempuan bersepatu snikers dengan suara yang agak berisik, sambil berteriak “aaaaa sampaaai jugaa” kata perempuan snikers . Dalam benak dodo waktu itu Cuma “berisik banget tuh cewek”  dodo kemudian melanjutkan mengintip lagi dari jendela penuh rasa ingin tahu.  “waaaaaaaaaaa” kejut anak perempuan yang baru pindah dari jendela  diintip dodo. “Ya allah” dodo langsung terduduk sambil mengucap. Perempuan bersnikers tersebut pun masuk kerumah dodo.

“eh ngapain lo masuk-masuk rumah gue, nggak sopan banget” kata dodo sinis

“nggak sopan mana dengan ngintip diam-diam?” cewe snikers balik nanya

“maaf deh..”

“hehe gak apa-apa, kenalin gue caca, tetangga baru elo” sambil memberikan jabatan tangan

“oh..”jawab dodo sekenanya, mengacuhkan tangan caca yg ingin berjabat

“nama elo siapa?”

“nama gue.. dodo”

“oke dodo, kita berteman” caca mengulurkan tangan untuk bersalaman

“hah… baru aja ketemu?”

“emang gak boleh temenan sama elo?”

“gak gitu, ya udah boleh deh hehe” dodo agak awkward, sambil jabat tangan dengan caca

“Kalo gitu gue balik, dulu mau beresin barang dulu, daa dodo”

“oo..okee”

Caca keluar dari rumah dodo sambil sedikit meloncat-loncat, Penuh ceria. Harum parfum caca sangat khas, penampilan dengan sepatu snikers dan celana jeans, sambil tersenyum cantik. Membuat dodo sadar bahwa perempuan yang sebelumnya ia pikir berisik ternyata, cukup menarik.

“dek.. dekk..ooo deek” ibu dodo memecah lamunnya

“ngapain ngelamun sih”

“ini ada tetangga baru buk”

“kebetulan kalau gitu” kata ibu dodo penuh arti

“kebetulan apanya?”

“hari ini ibu banyak bikin kue, antarin gih sebagai tanda perkenalan gitu”

“males akh, ibu aja yang anterin”

“yee, orang ibu mau kerumah nenek, nemenin nenek, kasian nenek sendirian”

“kalo ibu kerumah nenek, aku “sendirian” dong?”

“kamukan udah tahan “sendirian”, hehe anterin ya kuenya, sayang dari pada mubazir”

“anak sendiri diejekin, males ah mending maen ps”

“mau uang jajan gak dikasih?”

“ok, taruh dimana kuenya” dodo berubah pikiran

“diatas meja, udah ah ibu pergi dulu daa~ ”

Bagaimanakah kelanjutan dodo, apakah dia bisa mengantarkan kue ke tetangga barunya, sekalian ketemu caca. saksikan chapter berikutnya nunggu ada mood nulis, wassalam.