Ada yang berpikir, sedikit berbicara adalah emas.
Ada juga pepatah mulut mu harimau mu.
Manis didepan menusuk dibelakang.
Menurut gue dari pepatah diatas dapat
menyebabkan akibat orang jadi malas menggungkapkan apa yang mereka pikirkan,
karena takut nanti kalo orang a tersebut berbicara jujur ke orang b, orang b
bisa sakit hati. Dari pepatah diatas juga orang jadi nyaman untuk terus diam
dan menggikuti arus.
Ada beberapa orang yang sulit untuk
berbicara jujur dengan apa yang mereka pikirkan dan memilih diam. Sehingga
kadang menyulitkan diri sendiri.
Contoh seperti; ketika seorang teman ingin
minta bantuan ketika dia yang katanya lagi gak ada motor karena motornya rusak
dirumahnya tapi sebenarnya motor dirumahnya sudah selesai diperbaiki. Dan
akhirnya nebeng kita. Dan kita akhirnya gak enak mau nolak. Meskipun sebenarnya
malas, entah karena jalan menuju rumahnya becek, atau karena memang agak jauh
masuk kedalam gang, dan yang paling utama kita tau kalo motornya sudah selesai
diperbaiki, kenapa gak bawa motor sendiri coba?. Dan akhirnya orang yang tidak
bisa ngomong jujur tersebut, akhirnya mengizinkan temannya untuk nebeng bersamanya.
Meskipun agak berat.
Atau karena tidak bisa ngomong jujur
lainnya; pengen ketemu teman lama yang udah gak pernah ketemu. Cuma berhubungan
di ig, fb, twit, semua social media, tapi karena gengsi, Cuma bisa nahan rasa
pengen ngumpul bareng lagi.
Atau perasaan suka yang Cuma bisa
dipendam. Entah karena masalah sepele, takut dibilang aneh, atau takut di
jauhi.
Semua itu kenapa masih dilakukan? Kenapa
ada beberapa orang yang masih sulit menyampaikan apa yang mereka pikirkan?
Karena sebetulnya mereka takut menyakiti
orang lain. Jika orang tersebut berbicara jujur akan ada yang tersakiti, akan
ada yang berubah, akan ada suatu hal yang tidak lagi sama.
Haruskah seseorang berkata jujur? Gue
bilang harus… tapi dengan cara yang baik.
Gue tahu mungkin tulisan ini akan jadi
sangat alay, tapi perasaan tulisan lainnya alay juga deh, mungkin. but..
Thanks for reading
Tidak ada komentar:
Posting Komentar