Sabtu, 05 September 2015

Empty

Pada suatu hari ada seorang anak bernama “sekai”. Sekai pernah berpikir..”kenapa hidup ini gini-gini aja ya” maksudnya pagi hari, bangun tidur terus siap-siap untuk sekolah.. pulang sekolah nonton tv.. malamnya tidur.. gitu terus.. padahal ia sudah punya sebagian besar yang ia mau, handphone? Sepatu? Atau uang jajan yang cukup, sekai sudah punya.. sekai mulai merasa apakah perasan ini nyata? Atau sekedar masa telat pubertas saja.. sekai tidak tau. Sekaipun mencoba bertanya kepada temannya.. temannya hanya menjawab “mungkin lo kesepian?”  sekai pun mengikuti saran temannya.. sebulan kemudian diapun berpacaran dengan seorang gadis yang cantik.. diawal-awal pacaran semua terasa manis.. pegangan tangan, naik motor berdua, makan indromi instan diwarteg saja seperti candle light dinner.. dibulan-bulan berikutnya mulai terjadi konflik.. kebanyakan masalah sepele seperti kamu lebih suka nonton bola atau jalan sama aku? atau kamu lebih suka makan nasi pakai tangan dari pada sendok? Yang lebih parah kamu lebih milih chealse islan dari pada aku.. sekai terlalu jujur, kalo dia tetep milih chealsea islan.. dia ngomong gitu didepan pacarnya.. yang tersisa hanya konflik.. manisnya masa-masa sms, seperti “selamat pagi ay” berubah menjadi “Gue lagi sibuk!!” . tak lama kemudian mereka putus.. sekaipun  merasa kekosongan yang diisi saat pacaran sifatnya hanya sementara.. kemudian dia pun mencoba melakukan berbagai macam hal seperti ikut komunitas komik, musik.. tapi perasaan dihatinya masih ada yang kurang.. kemudian dia mencoba berjalan kaki ditengah malam untuk mencoba suasana baru.. ditepi jalan ada seorang anak kecil membawa kecrekan.. kemudian ketika lampu merah dia berjalan kelampu merah dan kemudian ngamen dengan mata setengah mengantuk.. sekai tau bahwa hari itu bukanlah hari libur.. seharusnya seorang anak sekecil itu, sudah harus tidur. kemudian besoknya bersiap untuk sekolah.. kemudian setelah lampu mulai mendekati lampu hijau anak itu menyebrang.. sekai menghampiri dan bertanya ke dia?

“dapat berapa dek?”

“adalah buat makan cukup bang, abang kenapa nanya-nanya? Mau malak ya?”

“anjay, gaklah hehe cuma nanya doang”

“oh kirain.. ya udah da bang”

“eh tunggu.. ini buat kamu” sekai mengeluarkan uang 20ribu dari kocek celananya

“ makasih bang, ati-ati sekarang rawan begal bang”

“iya-iya wkwkwk” sekai agak sedikit ngakak liat bocah aneh tersebut..

Sekai kemudian berjalan pulang dan sedikit tersenyum sambil berpikir kembali mungkin apa yang membuat dia selalu merasa ada yang kurang, karena dia tidak pernah sadar akan apa yang ia miliki.. TAMAT

4 komentar:

  1. "Karena setiap yg kita punya tidak jarang tak mempunyai arti apa apa sehingga kadang, meski merasa cukup kita tetap merasa kurang"

    BalasHapus
  2. Jika kamu mencari kebahagiaan ,

    “Happiness only real when shared.”
    ― Christopher McCandless

    BalasHapus
  3. Makasih udah komentar Shin megumi hehe

    BalasHapus