Kamis, 26 Februari 2015

Cerita Fiktif Belaka



Cerita ini hanya fiktif belaka jika ada kesamaan nama, atau tempat.  Silakan disamakan. Tidak ada yang melarang.  Samakanlah selagi menyamakan itu tidak dilarang, Thanks!.
            Disuatu rumah yang berada di Negara tropis, hiduplah seorang anak bernama Moldi. Siswa kelas 2 SMP di Negeri Pohon Kelapa. “Moldi, telat lagi!! Berdiri diluar!” Di sekolah, Moldi selalu di hukum oleh ibu guru. berdiri diluar kelas menggangkat satu kaki, sambil kedua tangan memegang telinga, hal ini dilakukan ibu guru karena moldi sering telat. Berkali-kali ibu guru menasehati tapi moldi masih terus melakukan hal yang sama, telat lagi.”Mol, bangun awal dong, gue taruhan sama temen gue nih” kata salah satu temannya. Akhirnya moldi sering diejek teman-temannya dan dijadikan bahan perjudian. Karena moldi merasa malu akhirnya dia bertekad untuk bangun awal besoknya. “pokoknya aku gak boleh telat, aku harus tunjukan ke ibu guru, aku akan datang awal!!.”
            Setelah pulang dan malam tiba, Moldi tidak kunjung tidur, dia terus mengutak-atik handphone barunya..yang ditemukannya di conter hp orang. Tek-tek-tek.. begitulah jam berdetik.. jarum pendek telah mendekati angka 11 diikuti jarum panjang di angka 10. “Waduh! Udah jam segini nih, bis telat aku besok.” Guma Moldy sendiri. “Gimana ya? 5 menit lagi, 5 menit lagi gue tidur, susah sekali, ngejar skor flappy dird si dodi nih” waktu terus berputar, seolah jarum jam menuju kearah kanan tetapi moldi belum juga tidur. Tanpa sadar. Malam itu ia tidur dengan pipa dan burung di hpnya yang lupa dimatikan.
            “Hoaammzzxx” Pagi hari Mulut Moldy terbuka lebar disertai bunyi alay. Moldy mulai mengucek-kucek mata dengan jari kelingking, soalnya keempat jari lainnya kapalan dan kasar. Dia tidak ingin buta pagi itu. Setelah selesai dengan beberapa “ritual” paginya. Moldy pun menoleh kearah jam yang ada di dekat lemari. Jam sudah menunjukan pukul 7 kurang 10 menit, Moldy langsung menggunakan seragam kotak-kotak sekolahnya dan langsung memasang sepatu dengan terburu-buru.Moldy kesulitan Memasukan kaki kanan kedalam sepatu, sepatunya sudah terlihat sempit. Kemudian setelah memasang sepatu, Moldy langsung berlari menuju sekolah tanpa berpamitan pada ibunya.. ditengah jalan Moldy baru sadar, ia lupa membawa tas. Sungguh ceroboh moldy... Akhirnya ia kembali kerumah mengambil tas dan berpamitan pada ibunya. Berpamitan pada ibu itu penting. Kalau tidak kalian lupa bawa tas #quotes.
            Ketika Moldy didepan gerbang sekolah. Penjaga sekolah Sudah mengeser pagar kearah kanan. Moldy kehabisan waktu. ia berlari kencang dibawah lampu merah, melewati zebra cross, dengan langkah seribu kaki. Tinggal beberapa sentimeter pagar akan ditutup. Moldy mengeyampingkan tubuhnya dan berhasil lewat, dengan trik yang ia contoh dari salah satu iklan susu diet diTV. “Yes, gue gak telat-telat amat” sambil berlari menuju kelas. Sesampai dikelas. Moldy tidak melihat guru yang masuk dikelasnya. Hanya segerombolan murid smp yang sibuk ngobrol. “dod, guru dikelas kita kemana?” tanya moldy ke dodi. “guru-guru lagi ngadain rapat untuk les, kita Cuma dikasih tugas nih” moldy menepuk jidatnya dan duduk dibangkunya sambil merenungi apa yang ia lakukan pagi ini. Kasian moldy. Niat untuk keren didepan ibu guru, gagal.

Kesimpulan yang dapat diambil: Saat kita pengen menunjukan kemampuan atau sesuatu keorang yang kita suka, gak mesti pacar. bisa orang tua, temen, guru. Selalu ada saja halangan seperti halnya Moldy. Kebanyakan karena ingin bersikap cool jadinya malah bego. Ikuti arus saja intinya. Intinya cerita ini lebih mirip dogeng dari pada postingan blog.

Terima Kasih Sudah Membaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar