Budi..
seharian cape dengan kuliahnya, jadi dia berpikir untuk mencari hiburan, yang
gak bikin cape. Mau main game cape, nonton u tube ngabisin kuota.. budi
kemudian berpikir, sesekali budi ingin kembali kehabitat asalnya yaitu menonton
tv. Karena pada dasarnya hiburan pertama yang ditemukan semua orang dirumah
adalah tv, apalagi kalo masih kecil, menurut budi. Kebetulan hari itu juga ada
program jkp 69 yang live tayang di tv. Idol grup kesukaannya. Dengan segala
niat. Setelah dosen keluar kelas, budi pun langsung cabut pulang kerumah untuk
menonton tv............. Walaupun perkuliahan
blom selesai.
Siapa yang
bilang udah selesai? Gue Cuma bilang dosennya keluar kelas. Setelah sampai
dirumah, budi masuk, dan langsung berlari keruang tengah tempat tv berada,
kemudian. Semua itu sia-sia. Apa yang diharapkan budi tidak menjadi kenyataan. Semua
itu Cuma ekspetasi belaka. Melihat Melodi ditv cuma menjadi mimpi belaka, Ibu budi
sudah didepan tv, memagang remot, dan menonton india. Budi yang notabene-nya
seorang anak, tidak bisa berbuat apa-apa. Tetapi budi tidak menyerah, dia
menunggu.. se-jam...dua-jam...tiga-jam.. budi ketiduran.. setelah budi
bangunpun. tidak ada tanda-tanda ibunya mau menyerahkan remote tv ke-budi. Yang
ada malah, ibunya setelah film india lanjut menonton drama turkei.. budi mulai
guling-guling gak jelas dilantai. Azan berkumandang, kemudian ibunya mematikan
tv, meraka sholat. Setelah selesai.. budi langsung keruang tengah.
“mungkin
inilah saatnya” budi bergumam dalam hati
Budi nyari
remote kok gak ada... cek laci, kosong.. cek dibelakang tv, siapa tau jatuh,
kosong. Cek hati, kosong, eh. kemudian ibunya keluar dari kamarnya, dengan
gerakan sedikit slow motion, sambil membawa remote. Kelarr. Ternyata remote disimpan
ditempat tersembunyi.
Ibunya masih
berkuasa dan melanjutkan nonton dangdut di imbosiar. Sungguh suram hidup budi. Kemudian
budi cerita ke gue tentang hal ini. Dan dia nanya gini “kenapa orang tua suka
nonton drama turki, india dan dangdut ya?” untuk itu mari kita preteli
satu-persatu di artikel ini..WHY? cekidottt..
Mungkin
dizamannya itu keren.
Mungkin dizaman
ibu kita muda dangdut, india, turki, itu adalah keren, makanya sampai udah
punya anak agak sulit melepaskan. Udah mendarah daging. Dulu tontonan zaman ibu
kita dibioskop film-film india, rhoma irama. Jadi begitu tua akan mencari hal
yang sama, nostalgic memang menyenangkan. Bayangin kalo hal ini terjadi sama
anak zaman sekarang. Banyak hal keren zaman sekarang yang mungkin bakalan gak
cocok sama kita kalo udah tua.
-Contoh:
musik ajep-ajep. Mungkin dimasa depan liat kakek-nenek joget denger lagu
ajep-ajep dibawah lampu disko, sambil meggang bir, bukan hal yang janggal lagi.
“ayo nek
joget kita” kata kakek
“iya kakek
ku tercinta, sampai pagi kita”
Kepala nganguk2
Kemudian minum,
seteguk, langsung wafat ditempat.
-Contoh hal
keren lainnya yg gak bakal cocok adalah: budaya wifian.. kalo anak muda wifian
enak, biasa aja. Tapi bayangin kalo anak muda tersebut udah jadi kakek-kakek
tapi masih wifian. Ada gitu, kakek-kakek bawa cucunya kecafe wifi, Cuma buat
donlot.
“kakek
pulang yuk... bosen..” cucu ngomel
“satu
episode walking bread lagi cuk.. tinggal 34 menit lagi kok.. sabar ya..”
“aku mau pulang..
mau nonton dangdut...” lah.. kebalik.
Gak lucu
banget.
-Contoh lainya
“selfie” anak muda selfie gak apa-apa cocok, bayangin dimasa depan ada
kakek-kakek atau nenek-nenek selfie bareng teman-temannya pakai tongsis.....
dikuburan. Kan-kocak.
Faktor
ke-dua orang tua suka dangdut atau drama turki adalah
Suka aja
Ga ada
alasan yang lebih masuk akal dari suka aja. Seperti orang yang suka denger lagu
sold play, atau orang yang hobi nonton anime, orang yang kalo mau makan harus
upload poto makannya dulu, orang yang lebih suka makan sayur, atau menonton
bola.
Mungkin bagi sebagian orang gak suka melakukan itu tapi ya itu, Gak ada
alasan yang jelas kenapa orang melakukan itu, karena itu suka aja. Begitu juga
orang tua, menonton india, drama turki, atau dangdut. Mereka Cuma suka aja,
orang tua kita, suka. Ya itu, namanya juga manusia. Bebaslah mau ngapain, asal
gak merugikan oranglah ya.
Dari artikel
ini dapat ditarik kesimpulan bahwa, biarkan orang tua menonton apa yang mereka
suka di tv, tapi jika lo mau nonton tv juga, pliss just talk. Ngomong aja. Jujur.
Karena orang gak akan ngerti apa yang lo pikir, kalau gak disampaikan. Kalo orang
tua remotenya masih gak mau berbagi juga dan masih lamjut nonton dangdut..
cobalah ikut nonton juga.. siapa tau ketagihan. The end.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar